Selasa, 10 Desember 2013

Proses Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia


Bangsa barat yang pertama kali datang ke Indonesia adalah bangsa Portugis.
Mereka mulai melakukan pelayaran dengan menyusuri pantai barat Afrika ke selatan, lalu membelok ke pantai timur Afrika, kemudian menuju ke utara, dan akhirnya sampai di Goa (India) pada tahun 1498. Ditempat itu bangsa Portugis yang dipimpin Alfonso d’ Albuquerque medirikan kantor dagang. Di sana pula mereka mendengar kabar tentang Malaka yang pada waktu itu telah berkembang menjadi sebuah pelabuhan dagang yang ramai.
       Mengtahui hal tersebut, d’ Albuquerque bermaksud mengadakan hubungan dengan Malaka. Untuk menjalankan niat itu, pada tahun 1509 ia mengirimkan utusan ke Malaka. Utusan itu tidak diterima dengan baik oleh Sultan Mahmud Syah. Hal itu di sebabkan Sultan Mahmud Syah telah mendengar perilaku buruk Portugis. Oleh karena itu, Portugis kemudian mengirimkan pasukan ke Malaka dan berhasil menguasai pada tahun 1511.
          Pada tahun 1512 d’ Albuquerque mengirimkan beberapa kapal ke arah timur Indonesia dan mendarat di Ternate, Maluku. Ketika bangsa Portugis tiba di Ternate, Kerajaan Ternate sedang bertikai dengan Kerajaan Tidore. Portugis disambut baik Raja Ternate dengan maksud agar Portugis bersedia menjadi sekutunya dalam melawan Tidore. Di sisi lain kedatangan bangsa Portugis di Maluku ternyata diikuti oleh bangsa Spanyol yang berhasil menjalin hubungan dengan Tidore. Padahal, Tidore dan Ternate saling bermusuhan. Akibatnya, permusuhan itu pun akhirnya merembet pada dua bangsa kulit putih, yaitu Spanyol dan Portugis.
Untuk menyelesaikan pertikaian Spanyol dan Portugis diadakan perjanjian damai pada tanggal 22 April 1529. Perjanjian damai itu dikenal sebagai Perjanjian Saragosa. Sebenarya, Perjanjian Saragosa sendiri merupakan hasil perbaikan dari Perjanjian Tordesillas pada tanggal 7 juni 1494. Isi perjanjian itu pada intinya sebagai berikut.

  1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
  2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke arah barat sampai ke Filipina. Adapun kekuasaan Portugis membentang dari Brasilia ke arah timur sampai ke Kepulauan Maluku.

Jadi, berdasarkan revisi dari Perjanjian Tordesillas, Spanyol harus kembali ke Filipina. Adapun Portugis berkuasa atas Kepulauan Maluku dan sekitarnya.
Pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 giliran orang-orang Belanda, Inggris, Denmark, dan Prancis yang datang ke Indonesia. Motif kedatangan mereka umumnya sama dengan tujuan kedatangan orang-orang Portugis.
Pada tahun 1595, belanda memberangkatkan empat buah kapal ke Indonesia dengan dipimpin Cornelius de Houtman dan Pieter de Kaizer. Mereka menuju Indonesia dengan menyusuri pantai barat Afrika untuk sampai di Tanjung Harapan. Setelah itu dengan mengarungi Samudra Hindia sampailah di Indonesia melalui Selat Sunda.
Pada tahun 1596 empat kapal Belanda mendarat di Banten yang pada saat itu mejadi pusat perdagangan lada putih. Karena sikapnya yang congkak dan semena-mena, para pelaut Belanda tidak begitu mendapat simpati dari penguasa dan rakyat Banten. Belanda kemudian mencoba mengalihkan pembelian rempah-rempahnya ke Maluku. Usaha ini pun gagal sehingga mereka kembali ke negerinya.
Meskipun gagal pada ekspedisi pertama, Belanda telah berhasil merintis jalan pada ekspedisi berikutnya. Akibat perubahan perilakunya, beberapa perusahaan Belanda yang mengirim ekspedisi dagangnya ke Indonesia berhasil menjalin hubungan dengan penguasa pribumi. Belanda pun berhasil memperoleh keuntungan besar dari perdagangannya.

Drs. Suparman dkk. 2004. Pengetahuan Sosial Sejarah, Solo: Tiga Serangkai

1 komentar:

  1. How to Play Pogo: Online and Offline Casino (2021)
    Are 우리카지노 there ways to play pogo? Read on for additional 바카라사이트 information. There are lots of pogo games that allow you to play pogo online in real time. These games are

    BalasHapus